Tuesday, February 28, 2012

Malas.

Jangka bergerak. Mengotak. Mengikuti alir pikir, sebuah lembar cerita baru yang bertulis. Jauh, tak sadar ia sampai lelah. Kalendernya cepat tercoret. Dunia ini berlari. Tidak kakinya. Terbang sayapnya ia lem sendiri. ia terlalu tinggi. Di antara banyak panggung, banyak lelaki, banyak lagu. Itu yang terisi. Tidak kakinya.
Kecil bergidik,bersembunyi dibalik tulang semu,bertoles tinta merah sang pencipta. Raganya dikubur. Olehnya, ia menggeleng. Mengeleng panik, dan si kecil makin bergidik. Terciptanya sebuah gerak. Apadaya ia tak bergesek. Hanya terduduk, memandang kotak. Matanya mengarungi hujan. Mimpinya yang tak dilihatnya berujung. Karena jalan tidak bergerak untuk membentuk. Ia tak mengerti apa itu semen. Apalagi soal desein. Ingin sekali raganya bergerak. Terkubur caci maki, haluan kanan-kiri. Si kecil itu tak bergidik, ia sepertinya tau semen! Merekati si kecil.
 Salahkan siapa?

0 comments:

Post a Comment

 
;